Sering lihat iklan-iklan tentang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang muncul di Televisi saat menonton acara kesukaan Anda atau saat Streaming di YouTube ? Berarti dapat dijamin Anda tidak sendirian 👻.
Tepat tanggal 12 bulan Desember kemarin (12.12) e-commerce besar di Indonesia sejak 12 Desember 2020 yang antara lain Tokopedia, Lazada Indonesia, Shopee, Blibli, Bukalapak dan e-commerce lainnya mengadakan acara Hari Belanja Online Nasional atau yang biasa disebut Harbolnas.
Harbolnas sendiri adalah kegiatan tahunan Pesta belanja dengan promo dan diskon terbesar yang didukung oleh sejumlah mitra seperti pelaku industri telekomunikasi, perbankan, logisitik hingga media.
Promo dan diskon Harbolnas ini juga tak datang hanya dari e-commerce, tetapi juga bisa dari restoran, mal, dan berbagai macam tempat yang biasanya menjual kebutuhan-kebutuhan Anda.
Salah satu contoh flash sale 12rb acara 12.12 dari Shopee.
Bisa dilihat untuk dua item pertama stok nya sudah habis, Saya yakin belum 10 detik dari acara tersebut dimulai barang sudah otomatis habis.
Mungkin ada yang bertanya-tanya apakah ini asli atau hanya gimik ? Kita akan coba bahas..
Pertama, jika diperhatikan pada keterangan yang ada dibawah, produk tersebut terjual sebanyak 50pcs dalam 1 menit.
Lalu Benarkah satu produk tersebut dapat terjual sebanyak 50pcs dalam 1 menit? Jika kita bandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 267,7 juta.
Sebanyak 72,8 juta (27 persen) dari 267 juta penduduk Indonesia yang ada pada pasar e-commerce, jadi apakah wajar produk tersebut terjual sebanyak 50pcs dalam 1 menit? Menurut Saya sangat wajar. Artinya kita 1 : 72.000.000 penduduk Indonesia.
Kedua, banyaknya akses ke Aplikasi e-commerce tersebut secara bersamaan tentu akan berpengaruh pada performa servernya. Jadi ketika Anda memilih produk yang sedang promo atau diskon untuk dimasukan ke dalam keranjang sebanyak 72.000.000 penduduk lainnya memilih produk yang sama untuk dimasukan ke dalam keranjang mereka juga. Otomatis akses ke dalam server tersebut menjadi penuh. Lalu bagaimana solusinya ?
Dari sisi pengguna : Pastikan koneksi jaringan Anda baik cellular atau wifi stabil, dan jangan lupa latih jempol Anda untuk menekan secepat-cepatnya :D
Dari pihak e-commerce : Pastikan server dan database yang digunakan optimal untuk menerima request puluhan bahkan ratusan juta pengguna secara bersamaan.
Ketiga, Penggunaan bot untuk mendapatkan produk secara cepat. Berita terkait penggunaan bot ini sudah banyak diberitakan di Media Sosial dan juga Media Televisi atau Berita salah satunya disini. Jika Anda baru mendengar istilah “Bot”, bot sendiri adalah akun yang bersifat secara otomatis. Mereka bisa diperintah untuk melakukan hal-hal yang dapat diatur mulai dari kapan dan dimana. Pada kasus penggunaan bot ketika acara Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) ini sudah tidak asing dari sejak lama jika Anda mengikuti forum-forum teknologi.
Bagaimana cara kerja bot ini ?
Bot akan menerima request link atau url produk yang sedang promo atau diskon, contohnya:
Ketika bot sudah menerima link produk tersebut, bot akan mendeteksi pada bagian tombol Beli Sekarang, biasanya sebelum acara flash sale dimulai tombol tersebut tidak akan bisa diklik atau istilahnya disabled. Logikanya bot akan membaca jika tombol Beli Sekarang tidak bisa diklik (disabled) maka bot akan secara otomatis merefresh halaman tersebut sampai tombol berubah hingga bisa diklik (enabled), lalu bot akan berhenti melakukan refresh pada halaman tersebut dan melanjutkan proses belanja sampai checkout selesai.
Apa dampak dari bot ini ? Otomatis bot akan mengirim request ke server secara terus-menerus secara bersamaan dimana dampaknya akan terjadi kepada user lain yang telah menunggu untuk membuka halaman produk akan menjadi lebih lambat. Dan ketika sudah menunjukan waktu flash sale bot otomatis akan mengklik tombol tersebut walaupun tombol belum muncul dilayar karena proses ini dilakukan secara system sehingga user masih menunggu beberapa saat hingga tombol tersebut muncul dilayarnya alhasil saat tombol tersebut muncul dan user lain mengkliknya akan muncul pemberitahuan bahwa Stok Produk Habis karena sudah di checkout duluan oleh si bot.
Apakah tindakan bot ini ilegal atau legal? Semuanya tergantung Syarat dan Ketentuan pada masing-masing e-commerce, sebagai contoh Shopee Menindak Keras Pengguna yang Gunakan bot saat Flash Sale.
Jadi apakah Hari Belanja Online Nasional atau Harbolnas ini menguntungkan?
Untuk pihak e-commerce jelas menguntungkan karena akan menambah traffic serta transaksi. Disisi lain pihak e-commerce ini bisa mengetest kemampuan system mereka terutama disisi server.
Untuk user ? ya bisa dibilang untung bisa dibilang rugi. Jika Anda berhasil mendapatkannya bisa dibilang Anda untung karena tidak perlu merogoh kocek dalam-dalam untuk mendapatkan produk flash sale tersebut. Jika Anda belum berhasil mendapatkan bisa dibilang Anda rugi banyak salah satunya Waktu pasti Anda bela-belain begadang sampe tengah malem nunggu 00.00 😄, dan juga tenaga serta pikiran terutama batin karena gagal mendapatkan produk flash sale tersebut.
Asumsi harga produk adalah Rp. 20.999.999 karena flash sale harga produk tersebut menjadi Rp. 10.999.999 berarti Anda memiliki untung senilai Rp. 10.000.000 kalo menang, terus kalo kalah ? Anda akan lebih jauh untung besar senilai Rp. 20.999.999 karena tidak perlu mengeluarkan uang sepeserpun. Dan dari pengalaman Saya pribadi ketika mengikuti Harbolnas atau flash sale sekitar 60–70% produk yang didapatkan rata-rata tidak terpakai dan tidak terlalu berguna.
Buat yang udah begadang sampe pukul 00.00 tapi belum dapet flash sale setidaknya Anda telah ikut serta di medan perang :D
Terima kasih, semoga bermanfaat..
