
Memaafkan adalah kondisi dimana kita berhenti menceritakan secara berulang pada diri sendiri mengenai apa yang pernah terjadi, apa yang dilakukan orang lain, bagaimana kita terluka, dan hal-hal yang menimbulkan luka batin.
Memaafkan juga berarti Kita mengikhlaskan apa yang telah terjadi agar kita tidak terpengaruh dengan masa lalu. Lalu apakah memaafkan ini memiliki manfaat?
- Memaafkan dapat meningkatkan kesehatan mental
- Memaafkan dapat mengatur emosi menjadi lebih baik
- Memaafkan dapat meningkatkan kualitas tidur
- Memaafkan dapat menghargai dan mencintai diri sendiri
- Memaafkan dapat menghilangkan stress
Memaafkan bukan berarti kalah
Memaafkan itu adalah salah satu perbuatan yang mulia. Memaafkan juga bukan berarti kalah, memaafkan bukan bukan berarti salah, namun dengan memaafkan kita dapat mengetahui kemenangan yang sesungguhnya.
Namun terkadang masih banyak dari kita menganggap memaafkan itu adalah tanda kelemahan. Padahal kita lupa bahwa Allah SWT Maha Pemaaf, bahkan Allah SWT akan selalu memaafkan dosa hambaNya. Meskipun hambanya tersebut seorang pendosa, suka berbohong, melakukan tindak kriminal, dan lain sebagainya.
Cara ikhlas untuk memaafkan orang lain
- Mengenali emosi kita
Saat kita merasa sakit hati atas tindakan orang lain, biarkan kita merasakan emosi yang muncul. Saat emosi itu muncul kita perlu mengenali emosi tersebut, entah itu marah, sedih, kecewa atau emosi lainnya. Setelah kita mengenali emosi yang terjadi, jangan sampai terbawa emosi dengan langsung bereaksi atau mengekspresikannya. Ambil napas dalam-dalam agar tubuh kita tidak tegang dan menjaga diri kita agar tetap dingin secara perlahan emosi kita akan menurun dan menghilang. - Menyadari bahwa kita tidak bisa mengatur orang lain
Terkadang kita berpikir bahwa orang lain dapat bertindak sesuai apa yang harapan kita. Sebagai contoh, kita menanggap bahwa orang lain lah yang akan meminta maaf kepada kita terlebih dahulu. Padahal kita tidak bisa mengatur tindakan yang dilakukan oleh orang lain. Yang bisa kita kontrol adalah tindakan dan reaksi dari kita sendiri. Kita tidak bisa mencegah orang menyakiti kita, namun kita bisa memilih apakah kita akan tersinggung atas hal tersebut atau tidak. Pada dasarnya pilihan ini ada di tangan kita. Oleh karenanya penting untuk menyadari bahwa kita tidak bisa mengatur orang lain sesuai kehendak kita. - Belajar dari pengalaman
Memaafkan adalah proses memberi. Terutama jika orang yang memiliki kesalahan kepada kita memang benar-benar meminta maaf secara tulus, sebetulnya tidak ada alasan untuk tidak memaafkan dan membuat orang tersebut terus merasa bersalah. Dan yang perlu diingat adalah ketika kita memberi berarti kita pun menerima sesuatu. Jika kamu bisa memberikan maaf, kamu pun bisa mendapat sebuah pelajaran berharga dari pengalaman tersebut yang akan membuka perspektif baru di dalam hidup.
“Jika hari kiamat tiba, terdengarlah suara panggilan, “Manakah orang-orang yang dahulu (di dunia) memaafkan kesalahan sesama manusia? Datanglah kalian kepada TuhanMu dan terimalah pahala-pahalamu. Dan menjadi hak setiap muslim jika ia memaafkan kesalahan orang lain untuk masuk surga.” (H.R; Adh Dhahak dari Ibnu Abbas).
Semoga kita selalu ikhlas dan memafkan, Mohon maaf lahir dan batin..